IDUL ADHA BUKTI PENGORBANAN UMAT KEPADA ALLAH
Banyak orang yang begitu mendengar kata “pengorbanan” langsung menghindar dan ingin menjauh. Padahal tanpa kita sadari setiap hari kita mengorbankan sesuatu sebagai akibat kita memilih suatu hal yang lainnya. Saat kita memilih untuk bangun lebih pagi hari ini, berarti kita telah mengorbankan tidur sedikit lebih lama. Selama ini, pengorbanan yang kita bayangkan selalu adalah hal-hal yang besar-besar, seperti berkorban untuk Negara, mengorbankan nyawa untuk sesama dan sebagainya, padahal ada banyak pengorbanan kecil yang kita lakukan tanpa pernah kita sadari. Tidak akan ada yang tercipta tanpa adanya pengorbanan dari umat manusia, seperti dalam Idul Adha, umat Islam mengorbankan sedikit dari hartanya untuk berkurban. Idul Adha merupakan kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai nabi Ibrahim a.s dan putranya nabi Ismail a.s. Karena dihari tersebut ibadah yang paling utama adalah menyembelih kurban sebagai bantuan terhadap orang-orang miskin. Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak, Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintah-Nya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhan pun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Perputaran waktu yang bergulir kembali menghampiri manusia yang mencoba untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. Tugas manusia yang sebenarnya sederhana yaitu menjadi hamba yang taat kepada Allah SWT menjadi sulit karena kotoran yang menutupi hati. Semuanya butuh bukti, saat manusia mengatakan bahwa dirinya merupakan hamba Allah, maka diperlukan suatu aksi pembuktian nyata.
Salah satu bukti pengabdian dari manusia kepada Allah yang terasa berat adalah berupa mengeluarkan sesuatu berupa harta benda, misalnya infaq, sedekah dan zakat. Yang lebih konkrit lagi sesuai dengan Idul Adha yang sebentar lagi akan tiba (Insya Allah) adalah berkorban. Dalam Idul Adha, umat Islam melakukan kurban baik dengan kambing, domba, sapid an kerbau. Yang semuanya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Hal ini yang biasanya membuat manusia terkadang berpikir dalam hal prioritas, mana yang harus didahulukan terlebih dahulu. Dan disinilah bukti ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar